kawan, biar gampang cari disini

Minggu, 10 Februari 2013

JENIS JENIS KONFIGURASI ROUTING PROTOCOL

Jenis-jenis Routing

Static Routing dan Dynamic Routing pada dasarnya tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh: jika ingin bepergian misalnya dari Jogja ke Jakarta, kita dapat melalui beberapa rute yaitu Jogja via Semarang kemudian lewat Jalur Pantura, atau Jogja via Purworejo yang kemudian lewat Jalur Selatan. Pemilihan jalur memang boleh berbeda, tapi tujuan akan tetap sama. Proses memilih jalur seperti inilah yang disebut dengan routing.
Minimal Routing
Merupakan informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung kesuatu network. minimal routing terbentuk pada saat konfigurasi interface.
Gambar 1:

Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:
  • tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
  • konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya
    mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
  • informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara manual.
  • satu router memiliki satu table routing
  • Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil
Gambar 2:

Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic routing:
  • informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh software.
  • apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jalur yang tidak bisa dipakai lagi.
  • menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung)
  • jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi)
  • memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini bisa memakan sumber daya komputer.
Gambar 3: