kawan, biar gampang cari disini

Minggu, 26 Agustus 2012

unicef pemenang pemimpin muda indonesia

Perayaan Hari Anak Nasional menyambut 3 pemenang Pemimpin Muda Indonesia

© UNICEF 2010/Latif
Charles berniat untuk membuat forum anak di Kupang lebih aktif lagi.
JAKARTA, 23 Juli 2010 —  Remaja Indonesia yang aktif mempromosikan hak-hak anak hari ini mendapatkan penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada acara tahunan yang bergengsi, Pemimpin Muda Indonesia, yang didukung oleh UNICEF.
Tiga remaja memperoleh penghargaan tahun 2010, yang diberikan sebagai pengakuan atas kepemimpinan dan komitmen untuk mencapai persamaan hak-hak bagi anak di Indonesia.
Charles Octoriano Seran dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Mulyadi dari Payakumbuh, Sumatera Barat dan Ni Putu Maitri Nara Suari dari Denpasar, Bali yang merupakan tiga penerima penghargaan tahun ini, telah menunjukkan dedikasi mereka, pengaruh dan inovasi dalam meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan sosial baik di dalam sekolah maupun masyarakat sekitar mereka melalu partisipasi aktif mereka dalam forum anak. Sebelumnya, sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah, para pemenang juga mendapatkan penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Partisipasi anak adalah bagia dari hak-hak anak. Anak-anak ini patut mendapat pujian atas kontribusinya dalam pendirian, serta membuat forum anak menjadi bermanfaat dan berhubungan dengan usaha-usaha pembangunan oleh pemerintah setempat. Hal itu juga sangat penting sebagai bagian dari usaha Indonesia memenuhi hak-hak anak,” ujar ibu Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
© UNICEF 2010/Latif
May bercerita kepada reporter dari Majalah Aneka Yess! tentang pentingnya Internet untuk mempromosikan hak-hak anak.
“Penghargaan ini adalah pengakuan dari segala usaha yang dilakukan oleh anak-anak sehari-hari bagi bangsa dan teman-teman sebaya,” kata Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia, Angela Kearney. “Hubungan yang aktif antara anak-anak, remaja dan mereka yang bertanggung jawab akan pengambilan keputusan atas namanya tersebut adalah sangat penting jika kita ingin memastikan hak setiap anak ditegakkan.”
Sekitar 198 anak-anak – angka partisipasi terbesar sejak dimulainya penghargaan ini pertama kali pada tahun 2004 – dinominasikan oleh kelompok masyarakat madani, pemerintah daerah atau oleh forum anak sendiri. Dewan Juri yang memberikan penilaian termasuk lembaga swadaya masyarakat yang mengkhususkan pada hak-hak anak, lembaga-lembaga pemerintahan dan UNICEF, serta wartawan senior yang ternama, Maria Hartiningsih dari Harian Kompas dan Iman Usman, pemimpin muda Indonesia 2008.

UNICEF Indonesia/2010/Latif
Muladi sering menyuarakan opini anak muda dengan pemerintah di Payakumbuh.
Penghargaan tahunan ini juga didukung oleh Bank CIMB Niaga, sebagai bagian dari komitmen perusahaan tersebut dalam membantu kerja UNICEF bagi anak-anak dan remaja di Indonesia. Pada acara tersebut, turut diumumkan keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan perlindungan anak, di mana Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga memberikan penghargaan kepada 51 Bupati dan Walikota yang telah menerbitkan Perda Akta Kelahiran Bebas Bea di daerahnya.
Penghargaan tersebut merupakan bagian dari usaha pemerintah pusat untuk mendorong pemerintah daerah agar memasukkan isu perlindungan anak, termasuk akta kelahiran gratis, dalam rencana pembangunannya.
Latar Belakang para Pemimpin Muda Indonesia 2010
Charles Octariano Seran, tujuh belas tahun, dan telah menjadi pelopor kunci dalam pendirian forum anak di Kupang. Dia merupakan kunci dari koordinasi pada Konferensi Anak tingkat Propinsi tahun 2009 dan menjaring banyak anggota-anggota baru ke dalam forum tersebut, dan juga memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesadaran akan hak-hak anak.
Mulyadi, juga tujuh belas tahun, adalah ketua Forum Anak Kota Payakumbuh. Dia telah secara terus menerus mengkampanyekan anti tembakau di sekolah dan lingkungannya, melakukan dialog dengan pemerintah setempat mengenai peraturan-peraturan daerah yang berkaitan dengan rokok dan anak-anak. Dia secara aktif telah mendorong guru-guru dan teman-temannya untuk tidak merokok di depan anak-anak, serta mengajak rekan-rekan sebayanya untuk tidak menghadiri acara-acara yang disponsori oleh perusahaan rokok.
Ni Putu Maitri Nara Suari – lagi-lagi tujuh belas tahun – adalah perambah interne, tidak pernah jauh dari computer jinjing nya di mana dia menulis esai, penelitian, blogs, mengirimkan tweets dan memutakhirkan akun jejaring sosialnya – yang mana semuanya untuk mempromosikan hak-hak anak. Dia merupakan Duta Anak pada Kongres Anak 2009 dan juga anggota dari Forum Remaja pada Konggres Internasional HIV dan AIDS di Bali. Dia sekarang adalah ketua komisi pengembangan jejaring pada Forum Anak, Bali.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Regi Wirawan, UNICEF Communication Officer, HP 0811 802 338, email: rwirawan@unicef.org, Lely Djuhari, Communication Specialist, email: ldjuhari@unicef.org atau Pardina Pudiastuti, Asisten Deputi Hak Sipil, KPPPA, HP 085214276385

Tidak ada komentar:

Posting Komentar